Cara Efektif Islam, Dalam Mencegah Kerusakan Generasi Muda.

waktu baca 3 menit
Senin, 11 Nov 2024 10:50 0 130 Redaksi

Remaja merupakan generasi penerus masa depan nusa dan bangsa. Di pundaknya kita berharap negara akan semakin maju kedepannya. Namun jika melihat kondisi remaja saat ini, tentu kita akan merasa miris.

Bagaimana tidak, sosok yang seharusnya kuat, tangguh, cerdas, kreatif dan energik, justru banyak kita dapati sebaliknya. Malas belajar, bekerja, berkreasi, berinovasi, mudah menyerah dan berputus asa, bahkan malas beribadah. Mereka cenderung menginginkan kehidupan yang serba instan. Tidak perlu bekerja keras dan bersusah payah tapi bisa hidup mewah.

Semua itu terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalis sekuler. Masyarakat dijauhkan dari ajaran agamanya, sehingga setiap melakukan perbuatannya tidak lagi merujuk pada halal maupun haram, akan tetapi hanya memandang untung atau rugi semata.

Sistem sekuler melahirkan berbagai macam kebebasan diantaranya:
-Kebebasan beragama
-Kebebasan berpendapat
-Kebebasan berprilaku
-Kebebasan kepemilikan
Masyarakat bebas mengekspresikan diri sesuka hatinya.

Sistem pendidikan yang sekuler menjadikan pelajaran agama hanya sekedar saja, alhasil remaja menjadi tak beradab, suka melawan, tawuran, bullying, bahkan sering terjadi kasus guru dipidanakan karena mendisiplinkan muridnya. Maka tak heran guru yang digaji rendah ini memilih untuk mendiamkan murid yang arogan, demi mencari aman.

Faktor keluarga juga menjadi penyebab rusaknya remaja. Sebab banyak orangtua yang abai terhadap anak-anaknya. Mereka sibuk bekerja, sehingga anak kehilangan vigur dan contoh yang seharusnya menjadi tempat ternyaman baginya. Banyak orang yang siap menikah, sebatas siap ekonominya saja tanpa disertai ilmu yang memadai, dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Akibatnya anak salah asuh dan salah didik.

Lingkungan yang abai dan terkesan cuek juga menjadi salah satu penyebabnya. Sebab mereka berpendapat yang penting bukan anak dan keluarganya, sehingga membiarkan remaja berbuat maksiat disekitarnya.

Media juga penyumbang kerusakan terbesar bagi kaum remaja. Sebab media sekarang ini banyak menyajikan tayangan-tayangan yang tidak mendidik, justru sebaliknya. Berbagai kekerasan, kejahatan, seks bebas, LGBT dan lainnya.

Yang paling utama peran negara, negara saat ini tidak tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelaku kerusakan dan kejahatan, sehingga mereka tidak ragu untuk mengulanginya lagi.

Berbeda dengan pandangan Islam, remaja merupakan tumpuan masa depan negara yang harus dilindungi dan dijaga per individunya. Jangan sampai mereka salah dalam bersikap sebab akan menentukan masa depannya. Karenanya negara dalam Islam punya cara praktis untuk menjaga dan melindungi mereka.

Dengan menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam, akan melahirkan remaja yang cerdas, cakap, kreatif, inovatif,unggul, berkarakter juga berakhlak mulia. Sebab mereka senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT.

Keluarga merupakan benteng utama, sebab tugas kepala keluarga adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari ancaman api neraka. Sebagaimana Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman! Pelihara lah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS At Tahrim 66).

Lingkungan yang senantiasa menjalankan amal ma’aruf nahi munkar, akan selalu waspada terhadap lingkungannya, sehingga tercipta suasana yang aman tentram dan nyaman.

Media dalam Islam berfungsi sebagai alat informasi, edukasi sekaligus komunikasi yang sangat efektif, juga mendidik bukan sebaliknya.

Negara dalam Islam akan senantiasa menjaga akidah dan akhlak umat terutama generasi mudanya. Karenanya akan memberikan sanksi tegas sehingga membuat jera para pelaku pelanggaran baik individu, media, masyarakat maupun institusi. Alhasil remaja akan terlindungi dari berbagai bentuk kerusakan bahkan kehancuran. Wallahu alam bishshawwab.

Oleh Erna Ummu Aqilah

LAINNYA